ANAK YANG KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA (JENIS
KESULITAN BELAJAR) DAN BAGAIMANA ANAK BELAJAR MATEMATIKA
Jenis Kesulitan Belajar
Matematika pada Anak
Menurut Dumont
kesulitan belajar dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:Pertama, disebabkan oleh ketidakmampuan belajar
yang terletak dalam perkembangan kognitif anak sendiri dan
kedua, kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor di luar anak atau masalah
lain pada anak.
Carnine, Jitendra, dan Silbert (dalam
Van Steenbrugge menyatakan bahwa individu yang mengalami kesulitan
belajar bukan berarti memiliki kekurangan
atau gangguan dalam intelektual atau
kecerdasan, namun juga disebabkan karena hasil desain dari
pembelajaran yang kurang efektif
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh
Shultoni menunjukkan bahwadi
antara jenis-jenis kesulitan
belajar matematika pada anak sebagai berikut:
- Rendahnya
keterampilan dasar Matematika
yaitu berkaitan dengan kesalahan membac soal, memahami masalah,
transformasi dan keterampilan proses penulisan jawaban.
- Terjadi
kesalahan konsep yang meliputi kesalahan dalam menentukan teorema/rumus dan tidak menuliskan teorema atau
rumus.
- Kesalahan
prosedural yaitu, ketidakmampuan memanipulasi langkah-langkah pengerjaan Matematika, dan tidak
menggunakan penalaran kesimpulan dengan benar.
- Kesalahan komputasi
yang terdiri dari kesalahan dalam memanipulasi operasi,
dantidak memeriksa hasil hitungannya kembali
Upaya dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar
Matematika pada Siswa
a. Melaksanakan Diagnosis
Kesulitan Belajar pada Siswa
Di
antara cara yang
dapatdiambil sebagai langkah dalam
menangani kesulitan belajar siswa
pada pembelajaran Matematika yaitu dengan
mendiagnosis terlebih
dahulu terhadap kesulitan
belajar siswa. Diagnosis yang
dimaksudkan penulis yaitu kegiatan memahami
kesulitan belajar peserta
didik.Hal ini perlu
dilakukan karena tidak semua
siswa tidak memiliki
kendala atau permasalahan yang
menghambat tercapainya
kompetensi yang harus
dicapai siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini karena
adanya keterkaitan antara satu materi
dan materi lainnya. Contohnya saja
siswa tidak bisa
diajarkan tentang perkalian dan
pembagian sebelummereka
menguasai konsep tentang penjumlahan
dan pengurangan. Contoh
lain misalnya pembelajaran tentang
materi bangun ruang akan
sulit dikuasai jika
siswa belum memahami konsep
bangun datar dan
lain sebagainya. Karena itulah
guru dalam pembelajaran
matematika perlu untuk mengetahui
letak kesulitan belajar
siswa. Di antaranya guru melalukan
tes guna mendiagnosis kesulitan tersebut dan memberikan penyelesaian
masalah atau solusi terhadap permasalahan yang ada
Setelah kita pahami pengertian
diagnosis, selanjutnya kita membahas mengenai kesulitan belajar. Kesulitan
belajar adalah suatu
gejala yang Nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya
prestasi belajar yang
rendah atau dibawah norma
yang telah ditetapkan. Kesulitan belajarmenunjukkan adanya
suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi
akademik yang dicapai
oleh peserta didik (prestasi
actual). Blassic dan Jones
juga mengatakan bahwa
peserta didik yang memiliki
intelegensi normal, tetapi menunjukkan satu
atau beberapa kekurangan yang penting dalam proses belajar,
baik dalam persepsi, ingatan, perhatian
ataupun dalam fungsi motoriknya.
Jadi
kesulitan belajar yang
dialami peserta didik tidak
selalu disebabkan oleh intelejensi atau
angka kecerdasannya yang rendah.
Kesulitan atau hambatan
belajar yang dialami oleh
peserta didik dapat
berasal dari faktor fisiologik,
psikologik, instrument, dan lingkungan belajar.
Maka dapat disimpulkan bahwa diagnosis
kesulitan belajar merupakan proses menentukan masalah atau
ketidakmampuan peserta didik
dalambelajar dengan meneliti latar
belakang penyebabnya dan atau
dengan cara menganalisis gejala-gejala kesulitan
atau hambatan belajar
yang nampak.
b. Memberikan Bimbingan
Pembelajaran Remidial Matematika.
Pelaksanaan pembelaaran remidial dirasa
dapat menjadi solusi
dalam membatu anak mengatasi kesulitan belajar
matematika. Adapun prosedur
penyusunan pengajaran remedial
dalam menangani anak yang memiliki kesulitan
belajar Matematika adalah
sebagai berikut:
- Merumuskan tujuan
pembelajaran dari kompetensi dan
prasyarat yang belum dikuasai siswa.
- Membuat
alat evaluasi.
- Menuliskan topik-topik yang
akan mendukung pencapaian
kompetensi dasar yang sudah dirumuskan.
- Untuk kelas
berapa atau untuk
siapa pengajaran remedial itu.
- Memperkirakan
waktu yang diperlukan.
- Menentukan alat
peraga, permainan atau alat
lainnya yang dipergunakan.
7) Cara-cara penyampaiannya termasuk cara baru
yang diketemukan sewaktu guru melaksanakan diagnostik
kesulitan belajar.
- Menguraikan langkah-langkah yang paling baik untuk dilakukan.
- Membuat
skenario pengajaran.
c. Menerapkan BDR dengan
baik.
Belajar
dari rumah (BDR)
yang harus diisi dengan
kurikulum yang tepat
agar tujuan pembelajaran
Matematika dapat tercapai secara optimal.
d. Mengotimalkan
penggunaan IT.
Penggunaan sarana
media berbasis IT pada
pembelajaran zaman sekarang
tentu sangat membantu dalam mencapai tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien. Di
sinilah hendaknya pendidik menyadari
bahwa perkembangan
teknologi yang semakin
canggih menjadi sarana penting
dalam mencapai tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien. Guru dituntut untuk
mengembangkan kemampuan
dalam menguasai teknologi dan
media pembelajaran. Media membuat
proses belajar mengajar lebih
efektif dan efisien
antar guru dan siswa.
Sehingga media dapat
berperan untuk mengatasi kebosanan
didalam kelas. Didalam pemilihan media guru harus mengetahui kemampuanya dalam
memahami media yang digunakan
dan implementasinya dalam
pembelajaran.
e. Pelaksanaan Kurikulum
Ketahanan Diri
Sebagaimana disampaikan
oleh Bapak Zainal Abidin,
S. Pd bahwa
pentingnya melaksanakan
kurikulum ketahanan diri terutama pada
masa pandemi Covid
19.
- Ketahanan
Sikap Spiritual
Ketahanan ini berpusat pada jiwa karena
jikajiwa sakit maka
semua akan rusak. Misalnya saja,
seorang siswa sehat
secara jasmani namun sakit
kejiwaannya maka ini akan
berakibat buruk. Inilah
di antara pentingnya ketahanan
sikap spiritual.
Ketahanan ini
berpusat pada hati sebagamana hadits
Nabi Muhammad SAW. Dalam hal ini, pendidikan didesain agar
peserta didik memiliki
ketahanan emosi. Agar muncul sikap sosial maka anak diminta
berbagi,misal hari ini anak ditugaskan untuk membuat dan berbagi
pisang goreng. Hal
ini akan membuat anak
agar memiliki sikap
solial.
Ketahanan ini
berpusat pada otak. Pendidikan diarahkan
agar dapat membangun
ketahanan intelektual. Ketahanan
tersebut berorientasi pada literasi.
Misal suruh anak membuat big bookatau
meminta membuat kumpulan pantunn
pantun. Membuat anak gemar membaca dan lain sebagainya.
- Ketahanan
Psikomotorik (Tubuh)
Ketahana ini
erat kaitannya dengan ketaatan melaksanakan protokol
Covid-19. Dalam hal ini
pendidikan dalam 1
semester kedepan
mengarahkan agar anak
mampu menjaga ketahanan tubuh
atau fisiknya. Di antaranya adalah dengan
mereka memahami cara melaksanakan
protokol kesehatan
Sebagai
pendidik kita perlu
mengingat bahwa dunia anak
adalah dunia bermain, berilah tugas
yang sifatnya ada
unsur permainan. Misal disuruh
anak membuat bola dari
sampah yang ada
disekeliling rumah,
kemudian diminta untuk
bermain bola menggunakan bola
tersebut dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan pemrintah.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, H. H. (8 Juli 2020). Webinar Nasional
Pendidikan Dasar UNISKA MAB Banarmasin.
Depdiknas.
(Jakarta:2007). Tes Diagnostik, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Siviawati, E. (2
Agustus 2011). Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Siswa di Tingkat Sekolah Dasar. Evi Siviawati,
Pendekatan Matematika RealiDari:
http://www.academia.edu/download/31506577/9-Evi_Soviawati-edit.pdf, d,
No. 2.
Sulton, S. (Juni
2020). Membangun Pemahaman Konsep Dasar Matematika pada Anak Berkesulitan
Belajar Matematika di MI. Primary:Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar,
v. 12, n. 01, Dari: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/primary/article,,
p. 27-40.